Sapa-menyapa!

Yo! Yo!
Salam kenal (bagi yg blum knal), yo!
Watashi wa El, yo, yo! #ngerap
sebetulnya namaku, sih 'Lidya', tpi krna bisa disingkat jadi L, jadi kubuat aja namaku El.. -___-

ngerti, bung!
ga' ngerti? itu sih DL! XD #dihajarMasa

okelah, bung!

enih blog isinya GAJE (capslock ancur) banget.. -_-
aku aja yg punya blog g tau mau ngisi apa.. 0.0a #ditimpuk duren

oke! baik! jgn timpuk saya pake duren, ya! make barang yang berguna aja!

nih blog isinya karya saya semua..
jadi maaf kalau gaje! 0.0; #nunduk2

oya, karena nih arsip2nya pada aku sembunyiin, jadi langsung klik judulnya ya biar arsipnya nongol~ okey?!!

Rabu, 19 Juni 2013

GaJe Unite School chapter 1



“GaJe United Academy: Sh*t-D*mned Battle GaJe”

Presented by: LRvn-
xxx


Selamat menikmati~


xxx


Chapter 1


xxx


“Hwaaaaa!!!!!!!” pekik seorang gadis bermata hijau zamrud sambil terus-terusan berlari dengan gajenya di tengah lautan orang-orang pasar. Di depannya terlihat punggung seorang lelaki berambut raven pendek yang sedang menarik paksa pergelangan tangannya. Kedua manusia itu jelas berlari kencang menghindar dari terkaman ‘monster’ buas nan sarap yang jauh tertinggal di belakang mereka, tentu saja monster itu adalah guru mereka sendiri (what?).


“Ukh!!!! Ini semua salahmu, baka!! Coba aja kamu nerima permintaan guru sinting itu! Pasti kita ga’ bakal repot gini, kan?!!!”  sewot lelaki bermata raven yang terus menarik pergelangan tangan gadis zamrud itu dengan tak kalah gajenya. Gadis zamrud yang sedang ditariknya itu hanya meneriakkan kata ”Hwaaa!!” atau “Gyaaaa!!!” atau apalah, karena rambut gurennya yang panjang nan indah itu keceplok telur ayam mentah setelah sukses menubruk kandang ayam milik juragan ramen di pasar.


Kaki mereka terus berlari. Apa sih yang ngebuat mereka GAJE getohh… (author lebay).  Mungkin sesuai perkataan puitis sang author ini, mereka nurut, deh!
 

‘Kehidupan ini memiliki banyak jalan..

Kita tak perlu berfikir untuk memilih jalan yang mana..

Karena kaki dan hati akan menuntun kita kesebuah jalan yang tak terduga..

Hingga akhirnya jalan itu akan membawa kita kesebuah kisah yang takkan pernah kita bayangkan.. ‘



Buset dah! Eh! Apaan, sih?!



“Hwaaaa!!!!!!!!! Mingggirrrrrrr!!!!!!!!!!” pekik kedua manusia itu bersamaan kearah orang-orang yang menghalangi pelarian mereka. Sontak-refleks, para korban kecerobohan dua manusia itu langsung berhamburan. Berhamburan lebih gaje dari kedua manusia aneh itu. Alhasil, para pedagang kubis, sushi, takoyaki, pecel, penjual kapur, sampai penjual CD bajakan AKB 0048 pada mencak-mencak dengan semangat 45 make moto ‘MERDEKAKAN DAGANGAN KAMI!!’ meski jadinya ga’ nyambung.



Back to the gadis zamrud dan lelaki raven gaje tadi, kini mereka sedang ngos-ngosan sambil memegang kedua lutut mereka di depan sebuah toko kelontong bobrok.
 

Hosh.. Hosh..
Hosh.. Hosh..
 

Sudah 10 menit mereka ngos-ngosan begitu. Mereka pun tak sengaja bertemu pandang.  Seolah seperti adegan di film Laskar Pelangi, si Ikal dengan cinta pertamanya Aling bertemu pandang untuk pertama kalinya, langsung bertabur bunga-bunga gitu.
 

Sayangnya… MIMPI!



“Nyehehe~!” cengir gadis bermata zamrud itu pada lelaki berambut raven dihadapannya. Tidak merespon, lelaki raven itu malah menamplok geram tampang blo’on sok innocent punya partnernya itu.



“Aw! Yakumo!” pekik gadis bermata zamrud itu sambil menepis tangan lelaki raven itu.



“Bau!!! Tadi kamu nubruk apa aja, sih?!! Kok tanganmu bau… Kok bau ampas gurita!?!!” jerit gadis zamrud itu sampai muncrat sani-sini.


“Sadar diri juga ngapa, Matsumoto-san!! Lihat rambutmu!! Telur busuk!!! Tambah bulu-bulu ayam, lah! Sisik ikan, lah! Sampai adonan nasi onigiri ada di rambut mu!” sewot lelaki raven itu dengan tampang sok keren.



“So? This is rambut siapa?”



“Rambut anda!”

“Yang narik saya siapa?”



“Saya!”



“Masalah untuk anda!” #dor!



“Ouh!!!”



“Akhaa!”



“Anda, saya, berakhir!”



“Awh!”



“Ah! Jijik aku ngomong pake ‘Anda-Saya’! Oh, ya! Kau harus tanggung jawab Matsumoto-san! Kau tu emang wakil ketua osis, tapi kau kan yang disuruh buat ngasih kata sambutan untuk ‘SDBG’! jangan ngelak dong!”



“Halah! Bilang aja iri! Kau ngerasa ga’ berguna, kan jadi ketua osis. Yakumo sirik sama aku!”



“Diammmmmm!!!!!!!!!”



Yak, sementara terjadi cekcok gila di depan kelontong bobrok itu, seorang wanita muda bermata merah menyala dengan tampilan seorang putri sedang asik memperhatikan mereka dari atap kelontong bobrok itu. Senyumnya merekah penuh gairah(?) melihat sepasang manusia yang terlibat cekcok di bawahnya.



“Tomo-chan~ Rui-kun~!!!!! Sensei capek nyari kalian. Etto, kalian hebat, ya~ Kaburnya sampai keluar dari lingkungan sekolah. Gimana kalau kalian berdua aja yang ngasih kata sambutan untuk acara ‘SDBG’? Oya, jangan mandi sama jangan ganti baju, nampilnya pakai tampang kayak gitu aja, ya~” ucap wanita bermata merah itu sambil lompat dari atap ke tanah dengan anggunnya. Rambutnya yang bewarna biru kemerahan itu terkibas dengan indahnya karena hembusan angin yang lembut.



Tiba-tiba...
 

“TIDAAAAAAKKKKKKKK!!!!!!!! ADA AYA-SENSEI!!!!!!!! ADA GURU SARAAAAPPPP!!!!!!!!!!!!’’ pekik Yakumo dan Matsumoto dengan kompak. 100% kompak!



“Cepat, Master udah nunggu.” lanjut guru tadi dengan wajah mendadak dingin sambil nyeret mereka entah kemana.



xxx



JENGGG!!!!

yeogi buteora!

TEETT!!!

modu moyeora!

TEEET!!!

we gon’ party like~

Lilililalala~

JENGGG!!!

mameul yeoreora!

TEETT!!!

meoril biwora!

TEETT!!!

bureul jipyeora~

Lilililalala~~

(Author nyalain lagu BigBang – Fantastic Baby sebagai opening)

xxx

“E…Etto, minna… mari kita bersenang-senang dalam ‘SDBG’ ini…” ucap lesu lelaki bermata dan berambut raven di atas panggung. Tangannya menggenggam sebuah microfon hitam tanpa kabel. Tepat di depannya, berbaris…, maksudku berhamburan banyak ‘makhluk aneh’ yang sibuk dengan urusannya sendiri.

“Yakumo, kau harus lebih bersemangat! Lihat tuh! Semuanya pada cuek.” bisik gadis dengan rambut guren yang kucel di samping lelaki itu.

“Halah!! Semangat apaan, sih! Kenapa ga’ kau aja yang pidato!!” pekik lelaki itu dengan microfon yang masih nyala. Alhasil semua ‘makhluk aneh’ yang ada di depannya tersontak kaget.

Tiba-tiba, muncul seorang gadis elegan-anggun dengan rambut dan mata berwarna raven mengkilap seperti Yakumo, ia mengenakan baju sekolah putri seperti pada umumnya (warna hitam dengan rok dongker), hanya bajunya bewarna merah campur hitam dan roknya merah darah. Sesekali rambut raven panjang milik wanita itu terkibas angin, membuat wangi dari rambut dan lehernya menyebar ke sekelilingnya. Tepat di sampingnya, seorang wanita muda dengan penampilan seperti putri asik mengiringi jalannya. Semuanya terdiam, dan…

“Minna!!!!!!! Yang di sana!!!!! Ngggingggg… Tolong perhatikan, ya!!!!!!! Ngiiinnnggg… Betul kata Matsumoto-san!! Kita harus semangat!!!!! Sekarang aku yang pidato, ya!!!!!!!!! Ngiiiingggg…” pekik gadis tadi dengan gila setelah merebut  mic dari tangan Yakumo. Alhasil, semua tutup telinga akibat bersatunya frekuensi suara yang tinggi, dengungan mic, dan suara keras microfont.

“Yang tutup telinga bakalan ku bakar. Terus nanti kubuat ikutan sarap.” ucap wanita muda dengan penampilan putri, Aya-sensei dengan senyum yang penuh gairah(?), sekali lagi, penuh gairah(?).

“Arigatou Haruna-chan!” pekik gadis itu lagi.

“Minna!!!! Selamat datang di GaJe United Academy, sekolah dimana jika dilihat dari masyarakat awam adalah sekolah yang muridnya hanya terdiri murid jenius dan gila selain itu merupakan sekolah elite yang ‘kakkoi’. Tapi jauh di dalamnya, sekolah ini adalah sekolah yang hanya berisi murid berkemampuan khusus dengan murid dan guru yang gila dan teladan. Sekolah kita asrama, lhooo!!!!! Oya! Aku ini gila~! Tapi sayangnya,aku master di sini. Sedih, ya! Ahahahahhhh!!!! Terus wanita yang di samping saya ini perpaduan antara jenius dan gila~! Minnaaa!!!!!!! Ini rahasia, ya!!!! Sebetulnya Haruna-chan itu umurnya ser…”

BLARRRR!!!!

“Ah, gomen Master, saya gemes ngeliat anda. Saya ga’ tahannh… Silahkan lanjutkan pidatonya.” Dengan senyum berciri khas yang penuh gairah(?) miliknya, ia meledakkan habis panggung yang sedang digunakan Master-nya. Dan dengan penuh keikhlasan, Sang Master malah mohon ampun ke Aya-sensei sambil komat-kamit bilang ‘sumimasen, hontou ni sumimasen.’ sampai 100x.

Sugoi… Mereka sarap sejati!” gumam semua ‘makhluk aneh’ yang berada di tempat tersebut.

“Minna!!!!!!! Sekolah kita setiap tahun ngadain ‘SDBG’ alias ‘Sh*t-D*mned Battle GaJe’, kan~ Acara ini berbentuk turnamen di mana kalian harus ngelakuin perintah di undian yang kalian dapat. Hahhhh~ Aku ga mau banyak ngomong, nih! Jadi kalian aja yang nyari tau peraturannya sendiri! Hatiku mendadak galau~ Yoshhhhh!!!!!! Terakhir, saya El Raven, Master dari GaJe United Academy, dengan ini meresmikan mulainya acara ‘SDBG’!!!!!!!!” pekik gadis raven itu sambil menyemprotkan air dari selang pemadam kebakaran ke seluruh ‘makhluk aneh’ yang ada di situ. Rui Yakumo dan Matsumoto Tomo  pun kegirangan sampai jingkrark-jingkrak karena mereka menjadi bersih akibat siraman dari Sang Master.

“Ups, saya lupa. Itu air gula.” tegas Sang Master tanpa perasaan. 

xxx

Pada saat-saat seperti ini, banyak… hem! ‘makhluk aneh’ yang sedang berjuang keras menempuh maut. Kenapa?! Ya karena ‘SDBG’, lah! Ups! (Author lagi galau, jadi bahasanya ngawur #peace sign). Eh! Eh! Penasaran ga’, apa aja perintahnya??

“Minnaaaa!!!!!! Aku bacain perintah yang di dapat teman kalian, ya~ ‘padamkan api ini, tapi jangan sampai mati’. Wahahahahahhhh!!! Apaan, sih!? Oya, ini kan aku yang buat, ya!!!” pekik gadis raven menggunakan mic dengan tangan yang masih nyiramin air gula dari selang pemadam kebakaran.



“Ada perintah baru, nih!! ‘cari orang yang kamu sukai, bawa ke atas pentas, tapi jangan sampai ketahuan orang lain’. Hah~ Kalau gini sih mudah…” lanjutnya sambil terus asik nyemprotin air gula ke orang-orang di sekitarnya.



“Dunia ini milikmu, ya, Master.” ucap Aya-sensei dengan senyum khasnya yang penuh gairah(?)sambil menatap lurus kearah ‘makhluk aneh’ yang asik berhamburan akibat perintah-perintah aneh yang didapatkannya.



“Hehe… Gara-gara siapa, coba?” balas Master setelah ia menghentikan serangan air gulanya. Para ‘makhluk aneh’ entah kenapa malah terlihat kecewa akibat ‘serangan’ yang berhenti itu. Mendadak mata raven gadis itu seolah menunduk dalam, dalam, terlalu dalam, seolah ada yang…



“Ufufu… Jarang banget ngeliat Master mendadak galau. Yah… Jangan mikir yang enggak-enggak.”



“Haha… Arigatou, Haruna-chan.”



“Iya,Master.”



“…”



“…”



“Elus~”

“Hah?!”



“Elus-elusin kepala aku, Haruna-chan~” mewek Sang Master dengan manjanya. Aya-sensei hanya tersenyum penuh gairah(?). Perlahan, tangan halus ‘Tuan Putri’ itu mulai menyentuh kepala Sang Master, kemudian mengacak ganas rambut Masternya dengan mesra.



Ngg… Tentu saja ‘makhluk aneh’ yang berada di sekitar Master dan Aya-sensei kebingungan. Mereka langsung mikir sadis kalau Master dan Aya-sensei itu yuri.



“Cieee!!! Piwitttt!!!” sorak mereka girang. Aya-sensei yang jenius(?) langsung ngerti apa maksud mereka dan langsung ngeluarin senyum khasnya yang penuh gairah(?). Setelah itu, semua yang teriak ‘ciee’ langsung gosong di tempat.



xxx



Peraturan ada karena untuk dilanggar.



Itulah prinsip orang-orang yang berpikir penuh untuk jalan hidupnya. Dan entah kenapa orang-orang seperti itulah yang disebut ‘jenius’ di dunia ini. Dunia ini dengan nekadnya menentukan kejeniusan seseorang berdasarkan prinsip. Padahal sebetulnya kebulatan dan tekad hati yang kuat itulah yang harusnya mendasari bahwa seseorang itu jenius. Yah… Meskipun pada akhirnya paragraph ini menjadi kesatuan kalimat yang tidak nyambung. Sama sekali tidak nyambung. #youDrunk,Author



“Namikaze-chan! Turun! Jangan bolos! Ayo ikut lomba!” pekik lelaki berambut biru pendek kearah ‘sesuatu’ yang bertengger di atas pohon. Sinar matahari yang menusuk dan daun yang berguguran membuat ia memicingkan mata biru pucatnya. Tiba-tiba ia terkejut melihat yang dia panggil melompat turun. Siluet dengan rambut biru panjang yang menyatu dengan warna matanya itu membuat dia menganga, ngiler.



“Hehe… Gomen, Kyou-senpai. Aku ga suka ngabisin waktu buat yang begituan.” ucap gadis berambut biru panjang tadi.



“Ya, kan jangan dilanggar.”



“Itu prinsip aku.” balas gadis biru dengan tatapan dingin.



“Ingat, ya! Bukan aku aja yang kaya’ gini.” lanjutnya.



“Ahaha, iya, Namikaze-chan. Gomen.” tutur lelaki itu lembut.

“Ngg… Kan udah kubilang manggilnya ‘Hirika’ aja.’’  meskipun hanya sedikit semburat merah yang terlihat di pipinya, Hirika Namikaze sudah cukup menggemaskan di mata deepocean Kyousuke Hotarou. Kemudian mereka hanya bertemu pandang, tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Yang terdengar hanya suara hembusan angin yang membawa lembut  sang daun menuju pijakan kedua ‘makhluk’ itu. Dan mereka…



“Acieeee!!!!!! Ada yang mojok!” pekik seorang detektif gadungan dengan samurai di tangannya.



“Kamera! Kamera!!” lanjut lelaki berambut hitam kemerahan di sampingnya dengan semangat 45.



“Upload ke facebook biar greget!!!” dan entah kenapa nongol Mad Dog disamping mereka.



“Enggak,bodoh. Aku cuma manggil anak bandel.” jawab Kyousuke sambil ngacak rambut Hirika dengan lembut.



“Ayo pergi, senpai.” ucap Hirika sambil menepis tangan senpai-nya agak kasar. Kyousuke hanya sedikit senyum, hingga akhirnya mereka berlalu meninggalkan dua orang heboh tadi.



“Hahhh… Ga’ asik, nih, Author! Ceritanya mulai garing, nih!!”  pekik detektif tadi lagi ke arah langit.



“Iyaaaa!!!!! Nanti pada kecewa, lhoo!!!”



“Oi, Kurosaki! Ambil alih cerita, yok! Authornya lagi galau, mending kita aja yang ngurus!”



“Diam aja, lah, Rizal-detektif-gadungan-sialan! Authornya lagi mikir, tuh!”



 “Stopppp!!! Stoooopppp!!!!!”  tiba-tiba terdengar suara dari langit. Suaranya begitu cetar dan membahana greget(?).



“Harusnya ga ada adegan kayak gini!!!! Okeh! Gua skip aja adegan kalian!” lanjut suara langit tersebut dengan sadisnya dan tentu saja suaranya yang memukau itu diikuti suara orang yang sedang mengetik sesuatu(lha?).



“Ampuuuunnnn!!!!!”



xxx



Dunia itu luas, namun disisi lain terasa sempit.



Itulah hasil pemikiran setiap orang yang sudah bosan menjalani hidup. Anehnya, orang-orang seperti ini juga dianggap ‘jenius’. Ngg… Kalau dipikir-pikir lagi, kejeniusan itu sebetulnya bukan di tentukan oleh prinsip, kebulatan dan tekad hati yang kuat, serta pemikiran yang aneh. Kejeniusan itu di tentukan dari sebagaimana tangkasnya seseorang dalam menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya(menurut saya). Authornya tadi lagi ngawur, jadi asal ngetik. Dan akhirnya, kejadian sebelumnya terulang kembali(nyetel SeparuhAku), paragraph yang diketik oleh Author kembali menjadi sebuah kesatuan kalimat yang ga’nyambung. Sekali lagi, sama sekali ga’nyambung. Oke? Sip! #youDrunkAgain,Author



Back  to the story



Di sini di taman belakang, tempat ternyaman di GaJe United Kingdom dimana kita tidak bisa mendengar apapun kejadian di luar sana, meskipun itu suara ledakan nuklir sekalipun. Di sinilah tempat untuk orang-orang yang cuek dengan kehidupan orang lain.



Jauh di dalam sana, beberapa anak menyebar mencari ketenangan masing-masing. Ada yang asik main PSP, denger lagu, tidur, ada yang hanya bengong, bahkan sampai acara nge-teh dadakan pun ada. Satu yang diketahui, mereka adalah manusia super yang tidak takut mati jika ketahuan tidak mengikuti acara oleh Master dan Aya-sensei, ngg..., guru lainnya juga, ya?



“Hoahmmm~” geliat seorang gadis berambut pureyellow sambil ngucek matanya yang setengah terbuka. Rambutnya yang sedikit acak-acakan sehabis tidur ia rapikan dengan lembut. Kemudian ia merangkak menuju seorang gadis berambut curly-merahjambu yang sedang minum teh di dekatnya. Dan tentu saja akibat rok gadis pureyellow yang pendek, seseorang dibuat nosebleed karena melihat sesuatu saat gadis itu merangkak.



“Ohayo, Natsumi-chan,” ucap gadis berambut curly tadi.



“Masih ngantuk? Mau nge-teh bareng?” lanjutnya sambil nepuk tempat di sebelahnya.



“Iya. Arigatou, Akio-chan.” balas si pureyellow sambil tengkurep di sebelah si curly. Sekali lagi, entah kenapa ada yang nosebleed. #IfYouKnowWhatIMean



“Natsumi-chan mau kue?”



“Iya, aku mau tidur dulu, Akio-chan.”



“Oh, ya. Kuenya mau dimakan sambil tidur?”



“Tadaima?”



“Iya? Konbanwa(^^).”



Di tengah obrolan yang ga’ jelas di antara 2 gadis tadi, terdengar suara derap kaki orang yang sedang berlari. Suara ini berasal dari hentakan kaki sepasang merpati, eh, sepasang manusia berambut biru, yah…, siapa lagi kalau bukan Hirika Namikaze dan Kyosuke Hotarou. Jejejejeng!



Etto… Krik krik krik



Ngg… Semua mahluk yang berada di taman belakang langsung siaga, menghentikan aktivitasnya masing-masing. ‘pasti ada sensei’ piker mereka. Mereka memang tidak terlalu takut kalau seandainya yang muncul Aya-sensei ataupun Master. Tapi, lain masalahnya kalau yang muncul wali kelas mereka, yang biasa dipanggil…



“Ada apa?” belum sempat author ngelanjutin narasi, lelaki berambut silver langsung memotong Sang Author sambil menggenggam psp di tangan kirinya. Tangan kanannya sibuk ngelap cairan merah yang ngalir dari hidungnya. Seseorang yang juga berambut silver namun mengenakan earphone hanya diam. Tak lama setelah itu, Hirika dan Kyosuke sudah berada di hadapan mereka.



“Minna, ini gawat,” ucap Kyosuke dengan nafas yang terenggah-enggah.



“Kita ketahuan sama…”



“Ketahuan sama siapa, Hotarou?” belum sempat Kyosuke melanjutkan ucapannya, seorang lelaki berambut pirang menyelanya sambil merangkul bahunya. Senyumnya aneh, tapi terlihat keren, dan tentu saja berbeda jauh dengan senyuman khas Aya-sensei yang penuh gairah(?).



Semuanya langsung ngucurin keringat dingin. Takut ‘diapa-apain’ karena meskipun dia keren, dia itu sensei gila.



“Nah, minna. Ternyata kalian semua di sini, ya? Kelompok ‘Murid Teladan’ memang kompak.” murid-muridnya langsung diam tak bergeming ngeliat sensei yang menyeringai seperti setan.



“Hirika Namikaze! Kyousuke Hotarou! Yuuki Natsumi! Yuri Takeyama! Erumo Nagato! dan Akio Kanazawa! Kalian ku hukum!! Pilih kebanjiran? Angin puyuh? Kusita semua barang kalian? Atau ikut pertandingan? Hah??!!!!” pekik sensei berambut pirang itu sambil ngendaliin air di tangan kirinya dan angin di tangan kanannya.



“Semuanya, sujud!” lanjutnya dengan gaya mirip O*a T*tsumi dari manga be*lzebub. (lha?)



“Ampun, Key-sensei!!!!!!” jerit mereka sambil sujud di hadapan lelaki berambut pirang tersebut, Key-sensei. Key-sensei menyeringai semakin lebar mengingat masalalunya saat ia menjadi preman terhebat. (etto)



Xxx



“Aku bakal menang di acara SDBG ini!!!!!” pekik seorang gadis bermata zamrud dengan gaje-nya sambil ngelempar kelereng ke ring bola basket.



“So, what?” ketus lelaki bermata raven di samping gadis itu sambil ngelap badannya yang berasa manis akibat siraman air gula.



“Yakumo? Masih ngelapin yang kena air gula, ya? ‘CCD’.” sadis gadis itu sambil mencibirkan bibir merahnya yang sewarna dengan warna rambutnya. Kedua tangannya masih asik ngelemparin kelerang ke ring basket.



“Matumoto… Diam bisa ga’ sih?!” semprot lelaki tadi kearah si gadis sampai muncrat sana-sini. Tangannya mengepal dan berasap seperti sate lagi dibuat, namun karena rasa tubuhnya manis akibat siraman gula, ia berubah menjadi capucino cincau yang super dingin (coba perhatiin, minuman yang terlalu dingin bakalan berasap, kan?). SLURRRPPP!



Etto?



“Yo, Matsumoto-san! Yakumo-kun! Kalian ngapain di sini?” pekik lelaki bermata biru langit sambil ngerangkul-ngerangkul ga’ jelas seseorang yang berpenampilan seperti detektif.



“Ah! Kurosaki-kun! Rizal-kun! Tadi kami dapat perintah untuk masukin kelereng ke keranjang!” jawab si gadis yang bisa kita panggil Matsumoto dengan penuh semangat. Dan tentu saja Yakumo langsung mikir kenapa ada kata ‘kami’. Matsumoto mulai menghentikan aktifitasnya. Kemudian ia menghembuskan nafasnya kencang-kencang dan melirik keadaan sekitarnya. Mata zamrudnya yang cantik sedikit terbelalak diiringi mulut manisnya yang menganga lebar.



“Are? Mana yang lain? Eh?! Yakumo! Yang lain mana?!”



“Baka!! Udah selesai dari tadi! Besok lanjutin! Terus tengok jam berapa sekarang?! Udah jam setengah tujuh malam!”



“Eh… Kan tadi aku udah asik!”



“Cih! Seenggaknya minta maaf, dong!”



“Hah?! Kok nyalahin aku?! Kau kan bisa balik ke asrama sendiri!”



“Hoi! Lupa, ya?! Kau tadi nyuruh aku nunggu, lho!”



“Halah! Alasan!”



“Heh! Oke! Kita putus!”



“Eeekk… Ga’ sudi banget sama Yakumo…”



Cekcok aneh antara Matsumoto dan Yakumo terulang kembali, namun dengan tema yang berbeda. Sementara itu, dua manusia lainnya (Kurosaki dan Rizal) hanya bengong. Dan di tengah cekcok M-Y dan kebengongan (K-R), 3 manusia berlari menghampiri mereka dengan tampilan mengenakan baju tidur.



“Matsumoto-san! Aku ngecemasin Matsumoto-san! Ayo balik ke asrama. Jangan main terus, aku kesepian.” rengek gadis bermata guren sambil memeluk lengan Matsumoto. Mata guren-nya yang indah sedang berbinar-binar seolah-olah mengisyaratkan ‘tolong, Matsumoto-san. Aku takut, tadi cuma aku yang perempuan’. Mengerti dari tatapannya tersebut, Matsumoto langsung ngelus-ngelus kepala gadis bermata guren tadi dengan lembut. Kemudian mata Matsumoto langsung beringas ngeliat muka 2 orang lainnya yang baru saja datang.



“Kami ga’ ngapa-ngapain Shiina.” ucap lelaki berambut raven seperti Yakumo dengan nada yang sedikit tidak enak di dengar, tanpa basa-basi (authornya ngantuk) nama lelaki tersebut adalah Lemirez. Sementara temannya yang berambut merah (merah-merah terus -_-) dan sedikit acak-acakan hanya mengangguk.



“Wahh… Ternyata kalian di sini. Kupikir kalian udah pada tidur kayak anak-anak kelas jenius.” tiba-tiba Sang Master muncul di hadapan mereka dengan menggunakan G-string (eh~hem~) untuk tidur. Dan tentu saja semuanya  langsung bengong, yah…, terutama yang cowok, langsung pada blushing dan pikirannya entah kemana.



“Hayo~ Kalian mikirin apa~” goda Aya-sensei sambil nepuk pundak 2 cowok yang paling nge-blushing, Kurosaki dan Rizal. Dan karena ngerasa di kagetin, mereka semua…



“Gyaaaa!!!!!” “Kyaaaa!!!!”



“Ohoho… Jadi aku yang salah gara-gara make G-string? Seenggaknya ini ngebuktiin aku udah dewasa, kan~ Ga’ kayak Haruna-chan yang make piyama kelinci-kelinci. Bo~cah~. Eh, tapi aku suka, kok, ngeliat piyama Yuuki yang gambarnya nyanmaru. So kawaii~” celoteh Master sambil meluk cowok berambut merah acak-acakan, yang bisa kita sebut Yuuki (mengingat Author kebetulan suka sama Yuuki tenpoulin dari code breaker yang jadi model, jadinya kebawa-bawa di cerita, deh #ABAIKAN). Aya-sensei yang dari tadi memperhatikan ucapan Master langsung ngucap ‘makasih’ dengan senyum penuh gairah(?) di wajah dan ngutuk Sang Master dengan sadis di hati. Sementara itu, Yuuki langsung blushing, matanya berkunang-kunang, dan pingsang gara-gara ‘sesuatu’ (IfYouKnowWhatIMean). Serentak, semua langsung panik, kecuali Master El.



“Minna~! Aku udah ngantuk! Aku pergi dulu, ya! Aku serahin Yuuki sayang ke kalian~ Jangan tidur malam-malam!” ucap Master sambil berlalu sadis meninggalkan mereka. Sementara, itu Yakumo mengikuti Master dari belakang dan ikut pergi.



“Ayo, murid-murid kelas gila ku yang tersayang, kita balik ke asrama.” pinta Aya-sensei dengan senyum penuh gairah(?) sambil mendorong murid-muridnya menuju asrama setelah ia sukses menggendong Yuuki di balik punggungnya.



“Ehhhh… Masa’ adegan kita Cuma segini?” celoteh Kurosaki sambil ngucek matanya yang dari tadi sudah mengantuk.



“Kasihan authornya…” jelas Aya-sensei lembut, dan tentu saja dengan senyum yang penuh gairah(?). Sementara itu, gadis berambut dan bermata guren sekilas menoleh ke belakang. Di matanya terlihat Master dan Yakumo berjalan cukup jauh dan kemudian menghilang.



“Virtual?”



xxx



to be continued…



xxx



tidak ada yang sempurna

karena ‘ketidaksempurnaan’ itu menurutku menarik

kita bisa belajar untuk memperbaiki yang salah

bukan untuk menjadi yang sempurna

tapi untuk menjadi yang terbaik,

dan memiliki ‘ketidaksempurnaan’ berbeda dari yang lain

‘ketidaksempurnaan’ bukan berarti kekurangan dan kelemahan,

melainkan ‘ciri khas’

karena itu, mohon kesediaannya untuk memberikan comment

flame? It’s okay (maksudnya apa?!)

(bTTTTvTTTTd)



xxx



DOMO ARIGATOU GOZAIMASU

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

take a comment, and thankyou :)

Perkenalkann!!!

#megang gitar sama mike

Yak! Semuanya! Para visitors blog ini! Juga untuk semua orang OI #dor!
Ayo kita sama-sama menyanyikan lagu terkenal Iwan Fals 'Bento' tapi dengan lirik di bawah ini, yak!
*ngomong make mike*

ONE! TWO! THREE! GO!

Namaku Lidya rumahnya ruko
Mobil ga' ada, hartanya cukup #langsung ngucap hamdalah
Orang memanggilku 'Lid' atau 'Lidya'
GaJe papan atas!
Atas apaan!

Aseek!!

Wajahku biasa
Ga' punya pacar
Sekali lirik pada 'no comment'
Bisnisku ga' ada
Saya masih skolah
Yang penting aku belajar, aku bisa

Biarkan saya ada karena anda #ga' nyambung

Yang penting asik!
Sekali lagi!
Aseekk!!

Khotbah soal moral, ngomong khas pelajar kegiatan pagiku
Aksi gambar komik, ngarang crita humor
Wooo!!! Amatir! #dor

Author kelas teri, ngarang gaje slalu
Itulah diriku!

Siapa yang mau ngajarin miskol hp-ku!
Panggil tiga kata namaku!

'Lidya! Drajat! Pramesti!'

Asekk!!!
-

Yak.. Sekian dulu ngamennya..
Mohon sukarelanya..
*nyodorin plastik asoy#nagih duit receh
#dihajar masa

Mikuo's Times

It's Mikuo's Times Slideshow: El-L’s trip to Jepang was created by TripAdvisor. See another Jepang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.