Sapa-menyapa!

Yo! Yo!
Salam kenal (bagi yg blum knal), yo!
Watashi wa El, yo, yo! #ngerap
sebetulnya namaku, sih 'Lidya', tpi krna bisa disingkat jadi L, jadi kubuat aja namaku El.. -___-

ngerti, bung!
ga' ngerti? itu sih DL! XD #dihajarMasa

okelah, bung!

enih blog isinya GAJE (capslock ancur) banget.. -_-
aku aja yg punya blog g tau mau ngisi apa.. 0.0a #ditimpuk duren

oke! baik! jgn timpuk saya pake duren, ya! make barang yang berguna aja!

nih blog isinya karya saya semua..
jadi maaf kalau gaje! 0.0; #nunduk2

oya, karena nih arsip2nya pada aku sembunyiin, jadi langsung klik judulnya ya biar arsipnya nongol~ okey?!!

Sabtu, 01 Juni 2013

Kisah Tanpa Judul - HitsuRuki FanFict

Yey! \(^o^)/
Akhirnya saya bisa nepatin janji saya ke seseorang ! XD *mencak2 girang#bocah
Ukh! Baru kali ini saya buat fic fandom Bleach. Jadi kalau aneh, maaf, yak!

Mind: awas kalo ntuh anak ga’ ngebaca enih crita.. *ngeluarin aura hitam* #to: *ngelirik2 orang yang nge-request#dor!
Ea! Langsung aja!    
Disclaimer: Bleach © Tite Kubo
Rated: T + *nyengir*
Pairing: HitsuRuki <3 *ngelirik kouhai tercinta#dor*

(bonus untukmu! ^^)

Genre: Poetry-Tragedy(?)-Romance(?)#rumit amat
Warning(s): typo(?), menyedihkan(?), gaje, garing, OOC (ga’ juga sih!), e.t.c

-Selamat Membaca-

Special to My  Lovely Kouhai..
*azeee#ditikam pihak yang bersangkutan


“Ku... Kuchiki... Okh!!” desah seorang lelaki bermata teal sambil membungkam mulutnya yang memuntahkan darah. Di bahu kiri lelaki itu menancap sebilah pedang. Salah satu tangannya bergetar menggenggam sebilah pedang yang menancap di perut seorang gadis di depannya.

“Taichou.. aku sudah tidak tahan..” balas gadis bermata raven yang tepat berada di depan lelaki bermata teal tersebut. Tidak seperti lelaki yang ada di depannya, gadis itu justru kokoh menggenggam sebilah pedang yang menancap ke bahu lelaki di depannya. Ya, dialah yang menusuk lelaki bermata teal itu.

“Ku.. Kuchiki.. mendekatlah..” pinta lelaki itu sambil menatap lekat sepasang mata raven yang menatapnya penuh penyesalan.

“Ta.. Tapi.. Pedang ini..”

“Tusuk aku lebih dalam!” potong lelaki itu dengan tegas.

Mendadak keadaan menjadi hening. Terdengar pelan sesegukan dari mulut gadis bermata raven yang mengeluarkan darah.

“Ta.. Taichou.. Maafkan aku.. Maaf..” rintih gadis raven itu penuh penyeasalan. Ia memejamkan matanya erat karena tak kuasa melihat lelaki yang sedang berada di hadapannya. Hingga tak sadar, genggaman tangannya pada sebilah pedang mulai mengendur.

Kalut..

“Sampai sekarang.. Aku masih tetap mencintaimu.. Rukia Kuchiki.. meskipun kau seorang pengkhianat..” ucap lelaki teal itu dengan luluh.

“Mendekatlah.. Tusuk aku lebih dalam.. Ku mohon.. Agar aku bisa mendekapmu dengan hangat.. untuk yang terakhir kalinya..” lanjut lelaki itu sambil terus memperhatikan gadis raven yang tubuhnya sudah mulai bergetar lemas.

“Hi.. Hitsugaya-taichou..”

Mereka berdua saling bertatapan. Sesekali mereka membungkam mulut mereka yang memuntuhkan darah.

Mereka hanyut dalam tatapan penuh penyesalan dan cinta.

Hingga akhirnya kedua tangan mereka kokoh menggenggam pedang mereka.

Bersiap untuk saling tusuk.

Dan…

Andai saja kita tahu apa yang tersirat di balik cakrawala kehidupan ini

Aku pasti tidak akan pernah melepasmu

Wanita yang kucintai

Wahai sang kupu-kupu hitam

Pengkhianat bunga yang layu..

XxXxX

HItsugaya Side

Aku menyandarkan tubuhku pada sebatang pohon sakura. Sesekali rambut putihku tersibak karena hembusan angin yang lembut. Aku terbuai lembutnya angin. Membuat mataku terpejam lembut sembari kulantunkan seuntai syair yang membuatku mengenang tutur kata ‘cinta’ darimu.. Rukia Kuchiki..

Aku terhanyut dalam bayang indah ilusi dunia

Membuatku terlena

Melupakan kisah yang akan terjadi di lembaran berikut hidup ini..

End of Hitsugaya Side

XxXxX

“Hitsugaya-taichou?”

Waktu itu kejam

“Taichou?”

Sekeras apapun kita memohon untuk berhenti

Waktu tetap berjalan egois

Tanpa pandang bulu..

“Hitsugaya-taichou! Bangun! Jangan tidur di sini!” bentak gadis berambut raven sepundak sambil sedikit mengguncangkan tubuh lelaki berambut putih yang terlihat sedang tertidur pulas di bawah batang sakura.

“Ru! Rukia!” sontak lelaki itu kaget setelah sadarkan diri dari dunia mimpinya.

“Taic..”

“Ssst.. Panggil aku ‘Toushirou’..” potong lelaki bermata teal itu sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir gadis raven itu dengan lembut.

Mendadak keadaan di antara mereka berdua hening. Yang terdengar hanyalah suara hembusan angin yang berhembus melewati celah-celah ranting pohon sakura, tempat Toushirou Hitsugaya dan Rukia Kuchiki berada dalam keheningan.

“Hem! Rukia, kenapa kau bisa ada di sini?” tanya Toushirou memcahkan keheningan di antara mereka.

“Toushirou.. Aku cuma ingin bilang bahwa aku akan pergi..” jawab rukia sambil menundukan kepalanya. Hal itu membuat wajah Rukia tertutup oleh rambut hitamnya yang indah.

“Tidak! Kau jangan pergi, Rukia!” pekik Toushirou pelan sambil mendekap tubuh gadis raven itu erat.

“Aku tidak bisa apa-apa tanpamu..” lanjut Toushirou sambil mempererat dekapannya.

Rukia menyadari bahwa wajahnya memerah. Apalagi ketika dekapan Toushirou semakin erat, Rukia dapat merasakan hembusan nafas Toushirou menyentuh kulit lehernya.

“T.. Toushirou, aku mencintaimu. Maafkan aku, ini sudah keputusanku. Aku berjanji pergi tidak akan lama.” ucap Rukia dengan wajah yang semakin memerah, semerah isi semangka yang membuat Toushirou geram dan ingin sekali memakannya. #hitsugaya <3 semangka(author ditebas hitsugaya)#

“Untuk apa kau pergi?” tanya Toushirou sambil mengecup kening Rukia yang berada dalam dekapannya.

“Aku ditugaskan untuk menyerbu tempat ‘Sang Pemberontak Aizen’.” jawab Rukia dengan tegas.

“Apa?! Mengapa aku tidak diberi tahu soal penyerbuan itu!”  sontak Toushirou.

Rukia tidak menjawabnya. Ia justru menatap dalam sepasang mata teal seolah tak ingin lepas darinya.

Toushirou mulai mengendurkan dekpannya. Ia tampak kacau karena apa yang ia dengar barusan. Ia tidak tega melepas gadis yang dicintainya pergi, apalagi untuk sebuah tugas yang mempertaruhkan nyawanya.

Sejenak Toushirou memejamkan matanya. Ia mencoba berfikir positif dan bijaksana.

apapun itu, asalkan semua itu menjadi yang terbaik untuk kami..’ pikirnya.

“Rukia.. Berjanjilah kau akan kembali. Temuilah aku di tempat ini jika kau kembali nanti. Aku akan tetap setia menunggumu di bawah batang pohon sakura ini. Meskipun aku habis terbakar.” ucap Toushirou lembut sambil mengecup kembali kening Rukia dengan lembut.

Perlahan, Toushirou melepaskan dekapannya. Ia segera meraih tangan rukia dan menggenggam tangannya erat. Hingga mereka beranjak pergi dari pohon yang menjadi saksi bisu hangatnya cinta mereka.

Aku sadar

Aku siap untuk terpuruk

Menjadi bunga yang layu

Ditinggalkan sang kupu-kupu hitam

Yang berjanji akan kembali padaku


Meskipun aku habis terbakar

Dan menjadi abu yang diterbangkan angin

XxXxX

Gadis raven itu duduk bersimpuh dengan tatapan kosong tanpa cahaya. Arah matanya tertuju pada sepsang mata hazel milik seorang lelaki di depannya yang menatapnya begitu tajam.

“Rukia Kuchiki. Apakah kau mau bebas dari belenggu ini?”

Rukia hanya mengangguk pelan tanpa berkata apa-apa.

“Baiklah. Hanya ada sebuah syarat untukmu. Maka jika kau bisa melaksanakannya, aku akan memberimu sesuatu yang lebih!” seru lelaki bermata hazel tersebut dengan senyum menyeringai.

Rukia terus menatap sepasang mata hazel tanpa bicara. Tubuhnya yang mulai terlihat sangat kurus itu mengeluarkan piluh ketegangan. Sudah 5 tahun ia dikurung oleh ‘Sang Pengkhianat Aizen’.

Gadis raven itu tersudut.

Lelaki pemilik mata hazel itu kembali menyeringai penuh dengan aura hitam. Kemudian ia mengatakan..

“Syaratnya adalah..”

Aku tersudut dalam ruang yang gelap

Ruang di mana tidak ada secercah cahaya yang dapat menyentuhnya

Yang membutakan mata hatiku

Yang menggugah takutku

Menuntutku untuk melawannya

Hingga aku semakin terjerat dalam pilihan-pilihan tragis

“.. Kau harus membunuh Toushirou Hitsugaya. Sebagai imbalannya, bukan hanya kubebaskan. Aku akan membangkitkan kembali orang-orang berharga bagimu yang telah hilang..”

Kumohon..

Kakakku, Hisana Kuchiki..

Kasihku yang lalu, Kaien-dono..


Yang lebih utama untuk orang yang kucintai, Toushirou Hitsugaya..


Apa yang harus kulakukan?

XxXxX

Zrassshh..

Berjuta rintik hujan turun mengiringi aliran darah sepasang kekasih yang menyatu. Sepasang kekasih itu hanya bertatapan dalam.

Terlihat jelas jarak tubuh mereka sangat dekat. Di bahu kiri lelaki bermata teal jelas sudah hancur mengucurkan darah tertusuk dalam sebilah pedang yang dipegang seorang gadis di depannya. Sedangkan gadis bermata raven terlihat jelas perutnya terus mengucurkan darah tertusuk sebilah pedang yang digenggam lelaki bermata teal di depannya. Mereka masih tetap berdiri diiringi rintik hujan yang mengalir semakin deras.

“Ku.. Kuchiki..” ucap lelaki bermata teal yang berusaha mendekap tubuh gadis di depannya.

“Tou.. Toushirou.. Bukannya harusnya kau memanggilku ‘Rukia’..” potong Rukia sambil menatap lekat sepasang mata teal di hadapannya.

“Hhh.. Teri.. Terimakasih..” dekap Toushirou pelan.

Rukia tidak menjawab ia hanya membalas dekapan Toushirou dan menyandarkan kepalanya di pundak Toushirou.

“Hiks.. Hiks.. Maaf..” ucap Rukia sambil memejamkan matanya yang melinangkan air mata.

“Sudahlah.. Aku memang tidak mengerti apa yang sudah terjadi padamu. Tapi aku tidk pernah berprasangka buruk padamu, Rukia..” balas Toushirou lembut.

Mereka berdua kembali hanyut dalam keheningan.
Yang terdengar hanyalah derasnya rintik hujan dan sesegukan Rukia.
Hingga akhirnya mereka berdua terjatuh dalam dekapan.

Terdengar jelas di telinga Rukia..

Suara lelaki yang parau..

Dan penuh cinta..

Awalnya aku sadar.. Aku pasti akan menyesal telah melepasmu.. Tapi ternyata aku tidak menyesal seperti ini.. Aku bahagia.. Bahagia bisa terus bersamamu.. untuk yang terakhir kalinya.. Terimakasih.. Temui aku di sana..

Diiringi sebuah cumbuan manis..

Hingga akhirnya mata mereka terpejam lembut..

Terus hangat dalam dekapan..


Aku bersyukur mencintaimu

Aku tidak merasa terluka

Meskipun pada akhirnya mataku terpejam lembut

Aku bahagia..


Hingga kami disatukan oleh pedang..

Dengan bersimbah darah kami berdua yang telah menyatu..

Diiringi rintik hujan..

Yang meleburkan linangan airmatamu..


Dan bersama-sama menutup kisah..

Yang tanpa judul ini..



I will forever love you..
No matter what happens..

END

XxXxX

A/N: huwaaa!!!!!
Akhirnya selesaiii!!!!!!
XD
Gaje, kan?!! Garing, kan??!!! #dor!dor!

Maaf kalau tidak memuaskan requestmu @Kouhai.. (_ _);
Karna di sini tidak ada kolom review, silahkan review langsung ke saya melalui facebook! #nyengir

Sekian yak! Makasih untuk orang-orang yang sudah mau membaca dan mendukung enih cerita! Klo mau ngasih Flame g pp!

PS: judulnya aneh, kan! X9
Well, it’s up 2 me!!! #huahaha!!!!!(ketawa buto ijo)
lagu Iwan Fals aja ada yang judunya 'Belum Ada Judul', kenapa cerita tidak?! XD
#nyahaha!!

Terimakasih Sudah Membaca! 
(haduh! ketagihan saya nengok HitsuRuki! *Q*)

1 komentar:

  1. haha!!
    ternyata dapat kritik juga!
    XD
    typo banyak, alur cepet, g nyambung, e.t.c! XD
    motifasi ane, ntuh!!
    #bangga!(dikala dipuji cemberut, dikala dihina tersenyum)

    BalasHapus

take a comment, and thankyou :)

Perkenalkann!!!

#megang gitar sama mike

Yak! Semuanya! Para visitors blog ini! Juga untuk semua orang OI #dor!
Ayo kita sama-sama menyanyikan lagu terkenal Iwan Fals 'Bento' tapi dengan lirik di bawah ini, yak!
*ngomong make mike*

ONE! TWO! THREE! GO!

Namaku Lidya rumahnya ruko
Mobil ga' ada, hartanya cukup #langsung ngucap hamdalah
Orang memanggilku 'Lid' atau 'Lidya'
GaJe papan atas!
Atas apaan!

Aseek!!

Wajahku biasa
Ga' punya pacar
Sekali lirik pada 'no comment'
Bisnisku ga' ada
Saya masih skolah
Yang penting aku belajar, aku bisa

Biarkan saya ada karena anda #ga' nyambung

Yang penting asik!
Sekali lagi!
Aseekk!!

Khotbah soal moral, ngomong khas pelajar kegiatan pagiku
Aksi gambar komik, ngarang crita humor
Wooo!!! Amatir! #dor

Author kelas teri, ngarang gaje slalu
Itulah diriku!

Siapa yang mau ngajarin miskol hp-ku!
Panggil tiga kata namaku!

'Lidya! Drajat! Pramesti!'

Asekk!!!
-

Yak.. Sekian dulu ngamennya..
Mohon sukarelanya..
*nyodorin plastik asoy#nagih duit receh
#dihajar masa

Mikuo's Times

It's Mikuo's Times Slideshow: El-L’s trip to Jepang was created by TripAdvisor. See another Jepang slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.