yo! ane lama ga' buat fic! \(^o^)/
males publish di FFN =3=
bikin grogi aja! mending ane publish disini! XD
males publish di FFN =3=
bikin grogi aja! mending ane publish disini! XD
slamat baca! XD
XxXxXxX
A Wild Rose
disclaimer: Gakuen Alice-copyright-Tachibana Higuchi
_________________________________________________________________________
Aku menangis
Sendirian
Tak ada yang peduli
Hingga akhirnya kita dipertemukan..
XxXxXxX
‘Flying all my life
Like a rose in the wind
Tell me why?
I’m always alone..’
“Hei! Siapa dia?!”
“Alah! Mawar liar, tuh!”
“Eh?! Bukannya dia tumbuh sendiri? Kasih dia pupuk, dong!! Haha!”
“Hiks.. Udah.. Kumohon..”
“Ya udah, deh! Tinggalin aja mawar liar ini! Nanti kena’ durinya!!”
Beberapa anak berhamburan pergi dengan tawa menyiksa. Sedangkan yang tertinggal hanya seorang gadis kecil yang sedang terisak karena dilempari pupuk kotor dan tanah oleh anak-anak tadi.
‘Mereka semua tak melihatku. Padahal disini aku selalu meronta dalam. Tak ada yang mau menerimaku didunia ini. Aku muak. Aku begitu ingin menghancurkan dunia menjijikkan ini..’
Itulah yang dipirkan gadis kecil bermata biru pudar. Kesedihan hidupnya begitu terpancar pada tatapan matanya yang sayu. Rambutnya yang berwarna senada dengan matanya tersibak dinginnya angin. Sungguh.. Ia sesungguhnya terlihat sangat jelita. Warna matanya yang menyejukkan serta bentuknya yang bulat dan sayu, wajahnya berbentuk hati, berkulit putih dengan bibir tipis dan rambut ikal menggantung bak seorang putri. Tak layak seharusnya ia ditindas.
Tapi..
Ia sebetulnya ditakuti, bukan ditindas, namun gadis itu sendiri tidak menyadarinya. Ia memiliki suatu kemampuan yang sangat berbahaya.
Es..
XxXxXxX
Nobara Side
Namaku Nobara. Namaku memiliki arti yang menyedihkan. Mungkin karena nama ini aku hidup seperti ini. ‘Mawar Liar’ adalah arti namaku. Aku hanyalah seorang gadis kecil yang selalu diasingkan di sudut desa ini. Selalu saja menangis.. Aku selalu menangis..
Mengapa semua membenciku?
Apa salahku?
Selalu saja itu yang kupikirkan..
Aku hidup bak sebatang mawar liar
Tak ada yang menanam
Tak ada yang merawat
Yang ada hanyalah duri tajam
Melindungi paras sang mawar yang jelita
Andai saja ada seseorang yang mengerti dan ingin menjagaku..
Ku tau
Sang mawar liar tak hidup sendiri
Ia hidup karnakan Sang Mentari
Kapan menyadarinya?
Kapan aku menyadari siapa mentari itu?
End of Nobara Side
XxXxXxX
“Maling! Maling!” pekik seorang penjual roti.
“Tidak!! Aku bukan maling! Aku sudah membayar!” balas seorang gadis sambil mendekap sebuah roti.
“Bohong! Aku melihat ia mengendap!”
“Diamm!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” tiba-tiba kekuatan Nobara muncul. Seluruh ruangan membeku. Tidak, bahkan satu desa membeku.
Nobara menggigil ketakutan..
Tep.. Tep..
Tiba-tiba seorang lelaki memakai baju berwarna hitam datang ditengah dinginnya toko roti itu. Lelaki itu menggunakan topeng berwarna putih, yang hanya menutupi sebagian wajahnya saja. Rambut lelaki itu hitam dengan banyak aksesori di jari-jarinya dan beberapa anting ditelinganya. Lelaki itu terus berjalan menuju pusat keriuhan yang terjadi barusan. Ia menatap sang penjual roti yang membeku dengan tatapan penuh kebencian. Sesekali lelaki itu menoleh kearah gadis yang sedang mendekap sebuah roti. Mata gadis itu terlihat sama sepertinya, tatapan yang penuh kebencian. Gadis itu tak lain adalah Nobara.
“Siapa Nobara Ibaragi disini?” ucap lelaki itu dingin menatap satu-satunya orang yang tidak membeku diruang itu.
Sejenak mata Nobara yang ditatapnya terbelalak kaget. Ia menelan ludah ketakutan. Tapi dengan tatapan kebecian, ia memberanikan dirinya untuk menjawab.
“Aku tanya sekali lagi, atau kau akan kubunuh. Siapa Nobara Ibaragi disini?!”
“Aku sendiri!” potong Nobara sambil menatap lelaki hitam itu.
“Ikut aku!” ucap lelaki itu dingin sambil menyeret paksa tangan Nobara.
“Tidak! Aku mau makan dulu! Aku lapar! Memangnya kau siapa, ha’?” tantang Nobara.
“Sialan, kau!” jawab lelaki itu sambil menampar pipi Nobara dengan keras.
Nobara tidak menjawab. Ia hanya mengelus pipinya yang merah.
“Aku Rei Serio. Panggil aku Persona. Aku lama mencarimu, Nobara. Kau sama sepertiku. Kau tak pantas hidup disini. Lihatlah apa yang sudah kau perbuat, kau ini sudah membunuh mereka. Ikutlah aku.” lanjut lelaki itu sambil melepas topeng putihnya. Dibalik topengnya, ternyata terlihat jelas sebagian wajahnya seperti membusuk hitam. Nobara seketika merinding ketika mendengar perkataan lelaki itu dengan wajahnya yang terlihat menyeramkan.
“Kau akan baik-baik saja.”
Nobara diam menatap mata lelaki itu. Pandangan mata Nobara seketika sedikit melembut. Sesekali ia tersenyum dengan semburat merah dipipinya.
“Baiklah.. A.. Aku ikut.. Persona..”
Nobara segera meraih telapak tangan Persona dan menggenggamnya erat.
‘Ini hangat..’ bisik Nobara..
Seketika asap tebal menyelimuti tubuh Persona dan Nobara. Lambat laun.. Tubuh mereka menghilang dibalik asap..
Terdengar jelas..
“Kau sama sepertiku, Nobara.. Aku akan menjagamu, Nobara..”
Mereka pergi meninggalkan ruang itu. Membiarkan orang mati membeku.
Mereka pantas menerima semua itu karena sudah bermain-main dengan orang berbahaya..
Mereka pantas menerima semua itu karena sudah bermain-main dengan orang berbahaya..
Seketika ku dengar ajakan lembut
Seolah seorang memetikku
Mendekapku
Penuh kasih
Penuh kehangatan
Akhirnya ku temukan mentari
Terimakasih..
OoOoOoO
El: Terimakasih sudah membaca!
XxXxXxX
End
ah! au, ah! elap!
bagi yang sudah membaca, terimakasih banyak, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
take a comment, and thankyou :)